Metabolisme Karbohidrat
v
Definisi Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah
senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada
umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di
dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya
dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai
di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung
hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Karbohidrat menjadi salah satu
komponen makanan yang kompleks. Komponen inilah yang menjadi salah satu bahan
dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya terdapat dalam
jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai bahan
makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar
sel, juga dibutuhkan dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang
paling banyak berasal dari tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan
energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem
pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian
diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan
tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah
yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh.
Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di
dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2 & H2O
dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme
glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih
dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah
terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan
berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk
kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan
sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen
otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan
glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di
dalam sel darah dan sistem pusat syaraf.
Pada ikan
pencernaan karbohidrat dimulai pada segmen lambung, hal ini disebabkan oleh
karena hewan akuatik ini tidak memiliki air liur seperti pada hewan darat,
namun secara intensif terjadi pada usus yang memiliki enzim amylase pankreatik.
Laju
penyerapan karbohidrat pada ikan tampaknya berkaitan erat dengan kompleksitas
karbohidrat dalam makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 jam setelah
pemberian makanan dalam bentuk 95% glukosa sudah terserap sedangkan dekstrin
dan α strakh masing-masing baru terserap sebanyak 65% dan 4%. Makanan berbentuk
α strakh diserap sebanyak 87% dalam periode waktu 3-10 jam. Adanya keterkaitan
antara kompleksitas sumber karbohidrat dengan kecepatan/laju penyerapan ini
akan berdampak pada tingkat keberadaan glukosa dalam darah. Akibat selanjutnya
akan terkait dengan tingkat pemanfaatannya oleh tubuh. Pada ikan yang sistem
pencernaannya telah sempurna (definitif), penggunaan karbohidrat yang komplek
dalam pakan akan lebih bernilai guna dibandingkan dengan karbohidrat sederhana.
v
Metabolisme karbohidrat
Setelah melalui dinding usus halus,
glukosa akan menuju ke hepar melalui vena portae. Sebahagian karbohidrat ini
diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah
dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%).
Karbohidrat yang terdapat dalam darah,
praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena fruktosa dan galaktosa akan diubah
terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.
Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan
melebihi kebutuhan tubuh, sebagian besar (2/3) akan disimpan di dalam otot dan
selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini
sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam bentuk glikogen
ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak
dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali enersi tersebut,
simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi
lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori, simpanan enersi dalam bentuk lemak
jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen.
Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan
memerlukan banyak enersi, mendapatkan enersi dari basil pembakaran glukosa yang
di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali dari cadangan
glikogen yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang diperlukan lebih banyak
lagi, timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam jaringan
lemak diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.
Skema. Perubahan karbohidrat di dalam tubuh
Disini zat antara itu diubah menjadi
glikogen, mengisi kembali cadangan glikogen yang telah dipergunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam
jaringan-jaringan terjadi secara bertahap dan pada tahap-tahap itulah enersi dilepaskan
sedikit demi sedikit, untuk dapat digunakan selanjutnya.
Melalui suatu deretan proses-proses
kimiawi, glukosa dan glikogen diubah menjadi asam pyruvat. Asam pyruvat ini
merupakan zat antara yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Asam
pyruvat dapat segera diolah lebih lanjut dalam suatu proses pada
"lingkaran Krebs". Dalam proses siklis ini dihasilkan CO2 dan H2O dan
terlepas enersi dalam bentuk persenyawaan yang mengandung tenaga kimia yang
besar yaitu ATP (Adenosin Triphosphate). ATP ini mudah sekali melepaskan
enersinya sambi}berubah menjadi ADP (Adenosin Diphos phate). Sebagian dari asam
piruvat dapat diubah menjadi "asam laktat". Asam laktat ini dapat
keluar dari sel-sel jaringan dan memasuki aliran darah menuju ke hepar.
Di dalam hepar asam laktat diubah
kembali menjadi asam pyruvat dan selanjutnya menjadi glikogen, dengan demikian
akan menghasilkan enersi.
Hal ini hanya terdapat di
dalam hepar, tidak dapat berlangsung di dalam otot, meskipun di dalam otot
terdapat juga glikogen. Sumber glikogen hanya berasal dari glukosa dalam darah.
Metabolisme karbohidrat selain di pengaruhi oleh enzim-enzim, juga diatur oleh
hormon-hormon tertentu. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh "pulau-pulau
Langerhans" dalam pankreas sangat memegang perananan penting. Insulin akan
mempercepat oksidasi glukosa di dalam jaringan, merangsang perubahan glukosa
menjadi glikogen di dalam sel-sel hepar maupun otot. Hal ini terjadi apabila
kadar glukosa di dalam darah meninggi. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah
menurun, glikogen hati dimobilisasikan sehingga kadar glukosa darah akan menaik
kembali. Insulin juga merangsang glukoneogenesis, yaitumengubah lemak atau
protein menjadi glukosa. Juga beberapa horrnon yang dihasilkan oleh hypophysis
dan kelenjar suprarenal merupakan pengatur-pengatur penting dari metabolisme
karbohidrat.
Enzim
sangat diperlukan pada proses-proses kimiawi metabolisme zat-zat makanan.
vitamin-vitamin sebagian dari enzim, secara tidak langsung berpengaruh pada
metabolisme karbohidrat ini. Tiamin (vitamin B1) diperlukan dalam proses
dekarboksilase karbohidrat. Kekurangan vitamin B1 akan menyebabkan terhambatnya
enzim-enzim dekarboksilase, sehingga asam piruvat dan asam laktat tertimbun di
dalam tubuh. Penyakit yang ditimbulkan akibat defisiensi vitamin B1 itu dikenal
sebagai penyakit beri-beri.
v Tahapan Metabolisme Karbohidrat
Tahapan metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 fase yaitu sebagai berikut :
Tahapan metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 fase yaitu sebagai berikut :
1.
Glikolisis
2.
Siklus Kreb
3.
Fosforilasi Oksidatif
1. GLIKOLISIS
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat
dibagi dalam dua bagian yaitu yang tidak menggunakan oksigen ( anaerob ) dan
yang menggunakan oksigen ( aerob ). Reaksi anaerob terdiri dari serangkaian
reaksi yang merubah glukosa menjadi asam laktat. Proes ini yang disebut
glikolisis. Tiap reaksi dalam proses ini menggunakan enzim tertentu.
Saat glikolisis (penguraian gula), glukosa
(gula berkarbon enam) diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga. Glukosa
merupakan molekul gula yang termasuk monosakarida
dengan salah satu atom
karbonnya merupakan gugus karbonil
dan atom karbon
lainnya terikat pada gugus hidroksil. Setelah glukosa diubah menjadi gula yang
lebih kecil, kemudian dioksidasi dan atom sisanya disusun ulang untuk membentuk
dua molekul piruvat.
Proses glikolisis menghasilkan 2 ATP, 2 NADH dan molekul organik untuk siklus
Krebs.
Skema .Tahapan Glikolisis
Ø Proses
perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A
Ø Glikolisis
terjadi di sitoplasma
Ø Glukose
tidak dapat langsung diffusi ke sel
Ø Glukose
harus berikatan dulu dengan carrier: G + C → GC → GC dapat berdiffusi kedalam
sel
Ø Didalam sel
GC → G + C
Ø C keluar sel
lagi untuk mengikat G yang lain → sampai semua G masuk sel
Ø Proses ini
dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang → proses masuknya G kedalam
sel lambat → G menumpuk didalam darah → DM
Ø G di
sitoplasma mengalami fosforilasi → glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)
Ø Fruktokinase
→ fruktose → fruktose 6-PO4
Ø Galaktokinase
→ galaktose → galaktose 6-PO4
- Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam
piruvat atau asam laktat
- Glikolisis terdiri 2 lintasan:
- Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose
(dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-PO4) disebut lintasan
Embden Meyerhof
- Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui
6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung (pintas
heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS
Siklus
Krebs adalah siklus asam sitrat, disebut siklus Krebs
karena seorang saintis Jerman-Inggris
yang bernama Hans Krebs yang membeberkan siklus
ini. [1]
Sebelum masuk ke siklus Krebs, mula-mula piruvat diubah menjadi asetil CoA.
[1]
Kemudian asetat
dari asetil CoA masuk sebagai molekul berkarbon dua dan bertemu dengan oksaloasetat
untuk membentuk sitrat.
[1]
Langkah-langkah berikutnya menguraikan sitrat kembali menjadi oksaloasetat
sehingga membentuk siklus dengan melepaskan karbon dioksida, ATP dan
molekul-molekul pembawa elektron
- Proses perubahan asetil co-A → H
- Proses ini terjadi didalam mitokondria
- Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan
oleh: oxalo asetat → proses pengambilan ini terus berlangsung sampai
asetil co-A di sitoplasma habis
- Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH → akan
kekurangan oxaloasetat
- Kekurangan oxaloasetat → pengambilan asetil co-A
di sitoplasma terhambat → asetil co-A menumpuk di sitoplasma
- Penumpukan asetil co-A → berikatan sesama asetil
co-A → asam aseto asetat
- Asam aseto asetat → senyawa tidak setabil → mudah
mengurai: aseton + asam β hidroksi butirat
- Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan
asam β hidroksi butirat → disebut Badan Keton
- Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
- Badan keton bersifat racun bagi otak → koma,
karena biasanya terdapat pada penderita DM → koma diabeticum
FOSFORILASI OKSIDATIF
Rantai
transpor elektron menerima elektron dari produk
hasil perombakan glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu
molekul ke molekul lain. [1]
Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk
membuat ATP
- Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi
yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh senyawa yang disebut ATP
- Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan
fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai respirasi
- Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP
dengan cara mengambil energi yang dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H +
O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT
- Glikolisis: perubahan glukose → asam piruvat
- R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 asam piruvat + 2
ATP + 4 H
- Hasil utama glikolisis: asam piruvat
- Energi dihasilkan: 2 ATP
- Tempat reaksi glikolisis: sitoplasma
- Terdiri 2 lintasan: Embden Meyerhof dan
Heksosmonofosfat
- Siklus Kreb: perubahan asetil co-A → H
- R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H +
2 Ko-A + 2 ATP
- Hasil utama: H
- Energi dihasilkan: 2 ATP
- Tempat berlangsung: mitokondria
- Sisa metabolisme CO2 berasal dari hasil samping
Siklus Krebs/ Siklus Asam Sitrat/ Siklus Asam Trikarboksilat
- Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP
dengan cara mengambil energi yang dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H +
O2 → H2O)
- R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
- Energi yang dihasilkan: 34 ATP
- Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38
ATP
DAFTAR
PUSTAKA
http://Respirasi_selular
karbohidrat.htm
http://BIOKIMIA
GIZI.htm
Poedjiadi,
Anna. 2006. Dasar – Dasar Biokimia.
Jakarta: UI-Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar